Saputri, Sevia Siska (2025) Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.) Dengan Pemberian Pupuk Guano Dan NPK 16:16:16 Dengan Berbagai Dosis. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.
![]() |
Text
HALAMAN KEASLIAN.pdf Download (211kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PERSETUJUAN.pdf Download (237kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (231kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PERNYATAAN.pdf Download (331kB) |
![]() |
Text
HALAMAN JUDUL.pdf Download (277kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (197kB) |
![]() |
Text
BAB 2.pdf Download (510kB) |
![]() |
Text
BAB 3.pdf Download (698kB) |
![]() |
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only until 27 February 2030. Download (325kB) |
![]() |
Text
BAB 5.pdf Download (137kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (215kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (928kB) |
Abstract
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis produk hortikultura dan sayur buah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat umum karena merupakan sumber vitamin, nutrisi, mineral dan membantu menurunkan tekanan darah rendah. Tekanan. Bahan kimia sering digunakan dalam pertanian saat ini untuk meningkatkan pertumbuhan, menyuburkan, dan mengendalikan penyakit, gulma, dan hama. Bahan kimia ini umumnya beracun. Bila digunakan dalam jumlah yang tidak tepat dan dalam jangka waktu lama, zat-zat tersebut dapat mencemari tanaman, tanah, air, udara, dan habitat lainnya serta dapat memengaruhi kesehatan manusia. Masalah ini dapat diatasi antara lain dengan mengadopsi sistem pertanian organik. Misalnya, kotoran kelelawar dan guano dapat digunakan sebagai pupuk organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dosis guano dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2024 di Desa Dadap Kuning, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Metode RAK faktorial digunakan dalam penelitian ini. Komponen pertama (G) dosis pupuk guano meliputi G0 (tanpa pupuk guano), G1 (60 g pupuk guano/polybag), dan G2 (120 g pupuk guano/polybag). Komponen kedua adalah pupuk NPK (N), yang meliputi N0 (tanpa pupuk NPK), N1 (6 gram pupuk NPK/polybag) dan N2 (9 gram pupuk NPK/polybag). Menggabungkan faktor-faktor ini menghasilkan total sembilan kombinasi pengobatan. Ada sembilan kombinasi perlakuan, yang dilambangkan sebagai G0N0, G0N1, G0N2, G1N0, G1N1, G1N2, G2N0, G2N1, dan G2N2, dan setiap perlakuan diulang tiga kali, sehingga menghasilkan total 27 plot percobaan. Variabel yang diamati adalah panjang tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah bunga, berat buah, jumlah buah dan diameter buah. Proses analisis data penelitian ini menggunakan analisis ANOVA 5%. Jika ditemukan perbedaan signifikan, lanjutkan ke uji BNT 5% dan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada variabel panjang tanaman, diameter batang, bobot buah, diameter buah, dan jumlah buah. Aplikasi tunggal pupuk guano tidak menunjukkan perbedaan nyata dalam variabel pertumbuhan dan hasil. Aplikasi pupuk NPK tunggal memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap variabel berikut: panjang tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah bunga, berat buah, diameter buah, dan jumlah buah.
Item Type: | Thesis (undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mentimun, Pupuk Guano, Pupuk NPK |
Subjects: | Agriculture Agriculture > Agrotechnology Universitas Muhamadiyah gresik > Book > Agrotechnology Book > Agrotechnology Book > Agrotechnology |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Agrotechnology Study Program |
Depositing User: | Sevia Siska Saputri |
Date Deposited: | 04 Mar 2025 03:27 |
Last Modified: | 04 Mar 2025 03:27 |
URI: | http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/13033 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |