Widodo, Okky Slamet (2025) Uji Keragaan Pertumbuhan Beberapa Klon Unggul Harapan Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) Di Polybag. TROPICROPS, 8 (2). pp. 144-155. ISSN 2615-7020
|
Text
1. 2025_TA_AGR_200101023_Halaman Persetujuan Publikasi Jurnal.pdf Download (164kB) |
|
|
Text (Artikel Publikasi)
2. 2025_TA_AGR_200101023_Artikel Jurnal.pdf Download (299kB) |
Abstract
Sebagai komoditas industri strategis, tanaman tebu memegang peranan penting di Indonesia. Namun, produktivitasnya masih terganggu oleh terbatasnya varietas unggul yang tersedia. Kebanyakan varietas unggul yang ditanam petani memiliki sifat masak lambat, yang menyebabkan kemasakan tanaman tidak seragam saat panen. Kondisi ini berujung pada menurunnya potensi hasil panen. Menurut Budi, dkk., (2022) rendahnya potensi produktivitas tanaman tebu disebabkan oleh waktu panen yang dilakukan sebelum tanaman mencapai tingkat kemasakan optimal. Hal ini terjadi karena varietas tebu dengan masa kematangan awal, sedang, dan lambat ditanam secara bersamaan. Dalam penelitian ini, digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yang mencakup 18 klon unggul harapan, yaitu klon unggul harapan JW01, SB03, SB04, SB11, SB12, SB19, SB20, SB27, SB28, SB30, SB31, SB32, SB33, SB34, SB35, SBHijau, SBX, SB200, umur dua bulan. Tanaman tebu tersebut merupakan tanaman percobaan yang sebelumnya dilakukan oleh Zumrotus Nur Fitriya di bulan Juni hingga Juli 2024 yang berada di kebun percobaan Hollywood Fakultas Pertanian UMG. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali, sehingga total terdapat 54 petak percobaan. Setiap petak terdiri dari dua tanaman tebu, dengan jumlah total populasi tanaman sebanyak 108 tanaman tebu. Analisis data menggunakan ANOVA dengan uji F 5%, jika terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan analisis BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata pada rerata tinggi batang pada umur 32 MST rerata tinggi batang tertinggi pada K16 (SB 200) sebesar 290,83 cm. Terdapat perbedaan nyata pada rerata diameter batang pada umur 32 MST rerata diameter batang tertinggi pada K3 (SB 04) sebesar 4,68 cm. Terdapat perbedaan nyata pada rerata jumlah batang pada umur 32 MST rerata jumlah batang tertinggi pada K1 (JW 01) sebesar 8,17 batang. Terdapat perbedaan nyata pada rerata jumlah daun pada umur 32 MST rerata jumlah daun tertinggi pada K16 (SB 200) sebesar 28,67 helai. Terdapat perbedaan nyata pada rerata brix pada umur 36 MST rerata brix tertinggi pada K9 (SB28) sebesar 23,47 °Bx. Terdapat perbedaan nyata pada rerata bobot batang pada umur 36 MST rerata bobot batang tertinggi pada K3 (SB 04) sebesar 1,83 kg/batang atau apabila di konversikan 196,42 ton/ha. Selain itu, analisis korelasi antara tinggi batang (cm) dan jumlah daun (helai) menunjukkan nilai korelasi yang sangat kuat sebesar 0,968 dengan nilai signifikansi 0,000, yang mengindikasikan hubungan yang signifikan dan searah antara kedua variabel tersebut. Kata kunci : Pertumbuhan, hasil, klon tebu
| Item Type: | Article |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Pertumbuhan, hasil, klon tebu |
| Subjects: | Agriculture Agriculture > Agrotechnology Universitas Muhamadiyah gresik > Book > Agrotechnology Book > Agrotechnology Book > Agrotechnology |
| Divisions: | Faculty of Agriculture > Agrotechnology Study Program |
| Depositing User: | Okky Slamet Widodo |
| Date Deposited: | 28 Nov 2025 01:50 |
| Last Modified: | 28 Nov 2025 01:50 |
| URI: | http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/15453 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
