PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG BOGOR (Vigna subterranea (L) Verdcourt) ASAL AFRIKA PADA LINGKUNGAN TUMBUH TROPIS (STUDY KASUS BUDI DAYA DI KABUPATEN BOJONEGORO, JATIM INDONESIA)

LUTHFIYAH, LUTHFIYAH (2010) PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG BOGOR (Vigna subterranea (L) Verdcourt) ASAL AFRIKA PADA LINGKUNGAN TUMBUH TROPIS (STUDY KASUS BUDI DAYA DI KABUPATEN BOJONEGORO, JATIM INDONESIA). undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.

[img] Text
ABSTRAKSI.pdf

Download (9kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (13kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (20kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (136kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (240kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (6kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (11kB)
Official URL: http://digilib.umg.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea...

Abstract

Kacang Bogor merupakan tanaman kacang-kacangan yang belum terlalu diperhatikan di Indonesia. Kacang bogor merupakan sumber protein alternatif selain kedelai, kacang hijau, kacang gude, kacang merah, dan kacang tanah. Karena produksinya yang rendah dan umur tanaman yang panjang, tanaman ini kurang diminati petani. Introduksi galur kacang bogor asal Afrika diharapkan dapat beradaptasi pada lingkungan tumbuh di Indonesia, selanjutnya dapat ditemukan varietas kacang bogor dengan produksi tinggi dan umur tanaman pendek. Penelitian ini bertujuan mengetahui pertumbuhan dan potensi hasil 9 galur kacang bogor hasil introduksi asal Afrika dibandingkan galur kacang bogor lokal (galur GRESIK). Penelitian ini dilaksanakan di lahan Dinas Pertanian Bojonegoro mulai bulan Desember 2009 - Mei 2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Penelitian ini hanya satu faktor yaitu galur. Terdapat 10 galur yang diuji yaitu 9 galur kacang bogor hasil introduksi asal Afrika (Lun- T, AHM 753, SB16-5A, DODR, UNISWA RED, DIPC, S19-3, OMI, dan AS-17) dan satu galur lokal yaitu galur GRESIK. Hasil penelitian menunjukkan Galur DODR memiliki pertumbuhan yang lebih baik yaitu dengan rata-rata tinggi tanaman 16,4 cm hal ini tidak berbeda nyata dengan galur Lun-T, UNISWA RED, DIPC, GRESIK dan AS-17 dan rata- rata jumlah daun 98,7 helai tidak berbeda nyata dengan galur Lun-T, GRESIK dan AS-17 masing-masing pada umur 14 MST. Galur GRESIK memiliki potensi hasil yang lebih baik dibandingkan dengan galur introduksi asal Afrika yaitu dengan rata-rata bobot segar polong 29.63 gram, bobot kering polong 10.67 gram, dan bobot 100 biji 39.03 gram. Hal ini tidak berbeda nyata dengan galur Lun-T, AHM 753, UNISWA RED, DIPC, S19-13, OMI dan AS-17 pada bobot segar biji, tidak berbeda nyata dengan galur AHM 753, UNISWA RED, DIPC, S19-13, OMI dan AS-17 pada bobot kering polong, dan tidak berbeda nyata dengan galur Lun- T, AHM 753 , UNISWA RED, DIPC, OMI, dan AS-17 pada bobot kering 100 biji.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Subjects: Agriculture
Agriculture > Agrotechnology
Divisions: Faculty of Agriculture > Agrotechnology Study Program
Depositing User: Yoga Setya Perdana, A.Md., Lib.
Date Deposited: 14 Jul 2019 02:20
Last Modified: 14 Jul 2019 02:20
URI: http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/1927

Actions (login required)

View Item View Item