LUTHFIANI, EVY (2016) PENGARUH PENGKAYAAN Artemia sp MENGGUNAKAN VITAMIN C DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP BOBOT MUTLAK, SINTASAN DAN TINGKAT STRES SALINITAS PASCA LARVA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei). undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.
|
Text
abstrak.pdf Download (88kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (101kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (434kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (525kB) | Preview |
|
Text
Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (334kB) |
||
|
Text
Bab 5.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (470kB) | Preview |
Abstract
Peningkatan mutu benur udang vaname perlu dilakukan, salah satunya dengan meningkatkan daya tahan tubuh udang vaname. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dosis vitamin C (asam askorbat) yang optimum melalui pengkayaan Artemia sp terhadap bobot mutlak, sintasan, dan tingkat stress salinitas udang vaname. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pakan yang digunakan adalah pakan alami berupa nauplius Artemia sp yang diperkaya dengan vitamin C (asam askorbat) dengan dosis yang berbeda-beda yaitu 0 mg/l, 50 mg/l, 100 mg/l dan pakan tambahan berupa flake yang mengandung vitamin C sebesar 67,27 μg vit.C/g bobot kering. Kepadatan nauplius Artemia sp yang digunakan pada saat pengkayaan adalah sebanyak ±100.000 nauplius Artemia sp/l air laut bersalinitas 30 ppt. Selanjutnya nauplius Artemia sp diperkaya dengan vitamin C sesuai dengan perlakuan, dicampur dengan 0,25 g/l minyak ikan yang diemulsi dalam 100 ml air tawar selama 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan uji BNT 5% bahwa perlakuan pengkayaan Artemia sp menggunakan vitamin C sebesar 50 mg/l media pengkaya (Perlakuan A) memberikan hasil sebesar 4,1 g ±0 dan berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot mutlak pasca larva udang vaname akan tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan B (100mg/l) yang memberikan hasil sebesar 3,73 g ± 0,12. Perlakuan A (50mg/l) menunjukkan hasil sintasan sebesar 85,63% dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan B(100mg/l) yang menunjukkan sintasan sebesar 83,60%. Indeks kematian kumulatif terbaik diperoleh pada perlakuan A (50 mg/l) sebesar 569 ±54.67 ekor yang menunjukkan nilai indeks kematian kumulatif terendah dan berbeda nyata terhadap perlakuan B dan K yang masing-masing menunjukkan indeks kematian kumulatif sebesar 783.67 ±104.18 ekor dan 781 ±102.56 ekor.
Item Type: | Thesis (undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Asam Askorbat, Indeks Mortalitas Kumulatif |
Subjects: | Aquaculture |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Aquaculture Study Program |
Depositing User: | maysatin may aliah |
Date Deposited: | 29 Oct 2019 02:03 |
Last Modified: | 29 Oct 2019 02:03 |
URI: | http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/3306 |
Actions (login required)
View Item |