USULAN PENERAPAN KONSEP SIX SIGMA DALAM UPAYA MENURUNKAN DEFECT PRODUK OBAT KAPLET FARMASI DI PT. X

Aminulloh, abul mahadi muhammad (2020) USULAN PENERAPAN KONSEP SIX SIGMA DALAM UPAYA MENURUNKAN DEFECT PRODUK OBAT KAPLET FARMASI DI PT. X. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.

[img] Text
HALAMAN KEASLIAN.pdf

Download (357kB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (357kB)
[img] Text
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH.pdf

Download (316kB)
[img] Text
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (577kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (459kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (736kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (299kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (917kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (651kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (356kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (432kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

PT. X merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang farmasi. Pada proses produksinya, PT.X mempunyai tiga macam produksi berdasarkan tingkatan yakni : Non Betalaktam- pensilin, Betalaktam- pensilin, dan sefalosporin. Berdasarkan brainstorming dengan pihak manajemen, maka dipilihlah pada produk pembuatan obat kaplet paracetamol di produksi Non Betalaktam-pensillin sebagai objek pengamatan. Alasanya karena produk obat kaplet paracetamol merupakan produk yang paling banyak menyumbang defect atau mengalami kegagalan dalam proses produksinya dari ke tiga macam tingkatan produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung nilai defect per million opportunity (DPMO) dan sigma (σ) level, mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan produk cacat (defect). serta memberikan usulan perbaikan yang tepat untuk mengurangi produk cacat (defect). Adapun macam defect yakni : rapuh, tidak rapi dan patah. Analisa dilakukan dengan menggunakan metode Sig Sigma melalui tahap define, measure, analyze, improve, dan control. Hasil penelitian menunjukkan defect rapuh sebanyak 1.041.860 pcs, tidak rapi sebanyak 1.042.679 pcs, dan patah sebanyak 1.042.467 dan mengakibatkan kerugian perusahaan sebesar Rp. 157.562.750 selama 6 bulan. Berdasarkan analisis FMEA (Analisis failure mode and effect analysis), bahan baku dari suplier dengan kualitas rendah memiki nilai RPN (Risk Priority Number) yang paling tinggi yaitu 256. Usulan perbaikan untuk nilai RPN yang paling tinggi yaitu dengan mencari supplier baru dan membandingkan nilai DPMO dan sigma level sebelum dan sesudah implementasi. Kata Kunci: Deffect, FMEA, Six Sigma

Item Type: Thesis (undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Deffect, FMEA, Six Sigma
Subjects: Engineering > Industrial Engineering
Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Industrial Engineering Study Program
Depositing User: ABUL MAHADI MUHAMMAD AMINULLOH
Date Deposited: 28 Aug 2020 08:52
Last Modified: 28 Aug 2020 08:52
URI: http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/3775

Actions (login required)

View Item View Item