PERBEDAAN KERAPATAN NAUNGAN PARANET TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata)

Tutus, Rahmawati (2022) PERBEDAAN KERAPATAN NAUNGAN PARANET TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata). Project Report. Prodi Agroteknologi. (Submitted)

[img] Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (153kB)
[img] Text
Halaman Judul.pdf

Download (273kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (126kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (441kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (271kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (241kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (75kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (135kB)
[img] Text
Lampiran.pdf

Download (1MB)

Abstract

Tanaman sambiloto (Andrographis paniculata) adalah tanaman obat tradisional yang memiliki kandungan zat cukup beragam seperti senyawa alkaloid, saponin, andrograpolide, flavonoid. Kondisi perkembangan tanaman sambiloto sebagai tanaman herbal tradisional di Indonesia sangat sedikit. Tanaman obat herbal harus terus dibudidayakan untuk menjaga populasi agar tidak punah. Salah satu alternatif untuk pengembangan budidaya sambiloto adalah melakukan budidaya secara tumpangsari dengan tanaman tegakan tahunan. Sambiloto termasuk kedalam salah satu tanaman yang toleran terhadap naungan. Bulan Mei sampai September 2022 penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik, Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, dengan pemilihan perlakuan naungan paranet sebagai pengganti tanaman tegakan tahunan ataupun tanaman pangan, karena metode pertanian yang digunakan adalah monokultur sehingga menggunakan naungan paranet dengan ukuran 25%, 50% dan 75%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan 4 perlakuan yaitu S0: Tanpa Naungan, S1: Naungan 25%, S2: Naungan 50%, S3: Naungan 75%. Masing-masing perlakuan diulang 6 kali, sehingga didapatkan 24 unit percobaan. Data hasil pengamatan yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh akibat perlakuan dengan taraf signifikan 0,05, kemudian dilanjut dengan uji Duncan atau uji DMRT pada taraf 0,05 untuk mengetahui perbedaan pada setiap perlakuan. Perlakuan naungan 25%, 50%, 75% dan tanpa naungan menunjukkan hasil yang berbeda nyata, pada parameter tinggi tanaman hasil tertinggi sebesar 60.52cm, jumlah daun hasil tertinggi sebesar 95.69 helai, luas daun hasil tertinggi sebesar 416mm, bobot daun hasil tertinggi sebesar 1.90gr, laju pertumbuhan hasil tertinggi sebesar 1.53cm, dan hasil bobot brankasan segar tertinggi sebesar 275.5gr

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Kerapatan Naungan, Pertumbuhan, Sambiloto
Subjects: Agriculture
Agriculture > Agrotechnology
Divisions: PKL/Magang > Faculty of Agriculture > Agrotechnology Study Program
Depositing User: Tutus Rahmawati
Date Deposited: 05 Jan 2023 07:14
Last Modified: 05 Jan 2023 07:14
URI: http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/6891

Actions (login required)

View Item View Item