Agustina, Rohmatin (2009) Mineralisasi Nitrogen Bahan Organik Berupa sampah Kota dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Okra (Abelmoschus esculentus L Moench). Agrofish, 6 (1). pp. 22-35. ISSN 1412-5757
|
Text
1. rohmatin_Mineralisasi Nitrogen Bahan Organik.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Meningkatnya jumlah penduduk, berimbas pada meningkatnya jumlah sampah. Pengelolaan sampah kota terutama sampah organik yang selama ini telah dilakukan adalah dengan pengomposan dalam wadah. Kelemahan dari teknik ini adalah membutuhkan tempat khusus, biaya dan tenaga angkut dari TPS ke TPA. Alternatif pilihan lain sebagai solusi pengelolaan sampah organik kota adalah dengan pembenaman sampah organik dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerangkan mineralisasi N pada tanah yang diberi sampah organik segar dibandingkan sampah organik yang sudah dikomposkan dan membuktikan pengaruh pemberian sampah organik segar dan sampah organik yang sudah dikomposkan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman okra. Penelitian ini dilakukan di green house menggunakan rancangan acak lengkap. Dilakukan dari bulan April-Oktober 2008.. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap 1. pengomposan sampah organik, tahap 2. mineralisasi bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Okra, dengan sembilan perlakuan pemupukan yaitu 1. Sampah organik (SO), 2. Sampah organik + kotoran sapi (SOK), 3. Sampah organik + biofund (SOB), dan 4. Sampah organik + kotoran sapi + Biofund (SOKB), 5. kompos SO (KSO), 6. kompos (KSOK), 7. kompos (KSOB), 8. kompos SOKB (KSOKB), dan 9. anorganik (A); masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Aplikasi bahan organik pada tahap dua dilakukan dalam waktu berbeda, yaitu perlakuan 1-4 diaplikasikan ketanah dua minngu sebelum tanam, dan perlakuan 5-9 diaplikasikan satu minngu sebelum tanam. Variabel pengamatan: 1. Analisa tanah: Awal dan Akhir (N, P, K, dan C), N mineral umur tanaman 60 HST, 2. Analisa tanaman: serapan N tanaman umur 60 HST, Luas Daun, Bobot Kering total Tanaman dan Bobot Segar Polong perhektar. Data yang diperoleh dianalisa dengan uji F 0.05, jika terdapat beda nyata maka dilanjut dengan uji Duncan 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mineralisai N umur pengamatan 60 HST berbeda nyata pada semua perlakuan, dengan urutan dari yang tertinggi sampai terendah yaitu A > SO > KSOK > SOB > KSO > (SOK, KSOKB) > SOKB > KSOB. Pengamatan terhadap Luas daun, Bobot Kering Total Tanaman dan Bobot Segar Polong perhektar tidak berbeda nyata pada semua perlakuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembenaman sampah organik ke tanah dapat dilakukan sebagai salah satu alternatif solusi permasalahan sampah kota. Kata kunci: sampah organik, mineralisasi, Okra.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Agriculture > Agrotechnology Universitas Muhamadiyah gresik > Book > Agrotechnology Book > Agrotechnology Book > Agrotechnology |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Agrotechnology Study Program |
Depositing User: | SP., MP Rohmatin Agustina |
Date Deposited: | 06 Feb 2019 07:34 |
Last Modified: | 06 Feb 2019 07:34 |
URI: | http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/820 |
Actions (login required)
View Item |