Albana, Ali (2023) Analisis Pengendalian Kualitas Boiler Feed Water Dengan Metode Seven Tools (Studi Kasus: Unit Asam Sulfat PT. Petrokimia Gresik). Project Report. FT Universitas Muhammadiyah Gresik. (Submitted)
|
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text
Halaman Judul.pdf Download (739kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (647kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 2.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB 3.pdf Download (552kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 4.pdf Download (517kB) | Preview |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text
BAB 6.pdf Download (225kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 6.pdf Download (225kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (201kB) | Preview |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (608kB) | Preview |
Abstract
PT Petrokimia Gresik memiliki tiga unit produksi, yaitu Unit produksi I, Unit produksi II, dan Unit produksi III. Pada utilitas unit produksi III sebagian kebutuhan steam dipenuhi oleh Waste Heat Boiler (WHB). WHB memanfaatkan panas hasil pembakaran belerang di furnace. Sehingga penelitian dilakukan pada WHB yang menunjang produksi steam dengan melakukan evaluasi air umpan boiler pada WHB. WHB merupakan bejana tertutup yang memanfaatkan limbah panas atau gas buang untuk pembakarannya, dimana panas pembakaran dialirkan ke BFW sampai terbentuk uap kukus atau steam yang akan digunakan untuk memutar sudu turbin. WHB pada unit produksi III A ini menggunakan limbah panas yang dihasilkan dari reaksi pembakaran belerang dan oksigen menjadi gas SO2 pada furnace. Suhu gas SO2 yang dihasilkan sangat tinggi yaitu 1.042°C, sehingga perlu dilakukan pemanfaatan panas tersebut agar tidak membuang energi. Gas SO2 dari furnace dialirkan pada WHB disisi tube sebagai fluida panas, kemudian pada sisi shell dialirkan BFW sebagai fluida dingin yang menangkap panas dari gas SO2. Pertukaran panas yang terjadi di WHB tersebut akan mengubah BFW menjadi saturated steam. Air yang dibutuhkan dalam menghasilkan steam tidak boleh mengandung mineral karena mineral tersebut dapat mengganggu sistem kerja boiler. Mineral ini bisa berupa kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan silikat (SiO2). Mineral ini dapat membentuk kerak yang dapat menghambat proses penghantaran panas di dalam boiler. Akibat dari kualitas bahan baku air yang kurang baik dapat menyebabkan masalah seperti korosi, pembentukan kerak, pembusaan pada permukaan dan deposit. Kerugian dari masalah ini yaitu dapat menghalangi transfer panas sehingga pemanasan menjadi tidak efisien. Hal ini dapat juga mengakibatkan kelebihan panas pada logam dan dapat mempercepat laju korosi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan injeksi chemical seperti SO3 (sulfit) dan PO4 (Phospat). SO3 berfungsi menghilangkan oksigen terlarut dalam BFW, sedangkan PO4 berfungsi Mengikat Hardness seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan silikat (SiO2) agar tidak menempel di dinding pipa boiler (penyebab kerak). Pada penelitian ini dilakukan pada unit Asam Sulfat I yang akan menganalisa BFW sudah memenuhi syarat atau perlu adanya perbaikan.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | seven tools |
Subjects: | Engineering > Industrial Engineering Engineering |
Divisions: | PKL/Magang > Faculty of Engineering > Industrial Engineering Study Program |
Depositing User: | Ali Albana |
Date Deposited: | 25 Jul 2023 02:00 |
Last Modified: | 25 Jul 2023 02:19 |
URI: | http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/8224 |
Actions (login required)
View Item |