Analisis Kadar Kuersetin Dan Mutu Sensori Pada Formulasi Minuman Seduhan Berbahan Dasar Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dan Buah Belimbing Wuluh (AVERRHOA BILIMBI)

Putri, Nur Aisyah (2025) Analisis Kadar Kuersetin Dan Mutu Sensori Pada Formulasi Minuman Seduhan Berbahan Dasar Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dan Buah Belimbing Wuluh (AVERRHOA BILIMBI). undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.

[img] Text
PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS.pdf

Download (1MB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (186kB)
[img] Text
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf

Download (314kB)
[img] Text
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf

Download (202kB)
[img] Text
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (194kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (381kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (253kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (274kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (152kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA (1).pdf

Download (243kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Radikal bebas dapat dinetralisir oleh antioksidan seperti kuersetin, yang terkandung dalam kelor dan belimbing wuluh.Penelitian ini bertujuan mengembangkan minuman herbal dari keduanya untuk meningkatkan penerimaan masyarakat dan mempertahankan kuersetin sebagai antioksidan alami. Metode yang digunakan adalah teknik infusa dengan lima formulasi, F163 (100% daun kelor), F927 (100% buah belimbing wuluh), F385 (75% daun kelor + 25% belimbing wuluh), F749 (25% daun kelor + 75% belimbing wuluh), dan F501 (50% daun kelor + 50% belimbing wuluh). Kadar kuersetin dianalisis dengan HPLC, dan penerimaan masyarakat diuji melalui uji organoleptik menggunakan metode Kruskal Wallis. Hasil kadar kuersetin bervariasi menunjukkan antara 0,011 – 0,902 ppm. Untuk uji organoleptik menunjukkan warna tidak berpengaruh signifikan, sedangkan aroma dan rasa berpengaruh signifikan, sehingga dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Perlakuan terbaik ditemukan pada formulasi F495, yang menggabungkan 25% daun kelor dan 75% buah belimbing wuluh, dengan kadar kuersetin tertinggi yaitu 0,902 ppm dan penilaian rasa tertinggi dengan nilai hedonik rata-rata 2,60, yang masih tergolong kurang disukai. Dapat dilakukan ekstraksi cair (infusa) dengan penguapan menggunakan rotary vakum evaporator, serta penambahan aroma dan rasa lain pada minuman daun kelor dan belimbing wuluh, sambil tetap mempertahankan kadar kuersetin dan melakukan analisis ulang kadar kuersetin.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Kuersetin, Sensori, Kelor, Belimbing Wuluh, Minuman Herbal
Subjects: Health
Health > Science of Nutrition
Divisions: Faculty of Health > Science Nutrition Program Study
Depositing User: Putri Nur Aisyah
Date Deposited: 02 Sep 2025 06:52
Last Modified: 02 Sep 2025 06:52
URI: http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/13761

Actions (login required)

View Item View Item