Putri, Ardelia Nur Fauziyah (2025) Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Abon Ikan Kembung Dengan Penambahan Jantung Pisang. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.
|
Text
PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (441kB) |
|
|
Text
PERSETUJUAN SKRIPSI.pdf Download (444kB) |
|
|
Text
PENGESAHAN SKRIPSI.pdf Download (399kB) |
|
|
Text
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (385kB) |
|
|
Text
HALAMAN JUDUL.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (842kB) |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only until 8 January 2030. Download (1MB) |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (474kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (3MB) |
Abstract
Abon sebagai bentuk makanan yang diminati oleh masyarakat, umumnya terbuat dari daging sapi dengan harga bahan baku yang mahal, sehingga membutuhkan alternatif bahan lain untuk menggantikan kedudukan daging. Ikan kembung merupakan sumber protein hewani yang dapat diolah menjadi abon siap saji. Penambahan jantung pisang sebagai bahan nabati kaya serat berpotensi meningkatkan nilai gizi produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi ikan kembung dan jantung pisang terhadap karakteristik kimia dan organoleptik abon. Parameter yang dianalisis meliputi karakteristik kimia (protein, lemak, gula reduksi, kadar air, dan serat kasar) serta organoleptik (warna, aroma, rasa, dan tekstur). Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat formulasi, masing-masing sebanyak enam ulangan. Data kandungan kimia dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan uji lanjut Duncan, sedangkan uji organoleptik dianalisis secara non-parametrik menggunakan Kruskal-Wallis dan uji lanjut Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan penambahan jantung pisang terhadap karakteristik kimia dan organoleptik. Formulasi terbaik diperoleh pada F1 (75 g ikan kembung: 25 g jantung pisang) dengan kadar protein 36.86%, lemak 18.03%, gula reduksi 0.42%, kadar air 14.22% dan serat kasar 1.61%. Formulasi F1 merupakan perlakuan dengan tingkat kesukaan tertinggi secara organoleptik. Penambahan jantung pisang pada formulasi ini berkontribusi membentuk tekstur berserat yang menyerupai abon daging serta berperan dalam menekan biaya produksi, sehingga menghasilkan produk yang lebih ekonomis tanpa mengurangi kualitas sensoris. Konsumsi abon F1 sebanyak 20 gram per porsi direkomendasikan karena memberikan asupan protein hewani yang cukup dan serat kasar dalam jumlah yang sesuai untuk sekali makan. Selain itu, kandungan serat kasar yang meningkat juga membantu menurunkan kadar gula reduksi, menjadikan produk ini cocok untuk konsumen dengan kebutuhan rendah gula.
| Item Type: | Thesis (undergraduate) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | abon, ikan kembung, jantung pisang, kimia, organoleptik |
| Subjects: | Health Health > Science of Nutrition |
| Divisions: | Faculty of Health > Science Nutrition Program Study |
| Depositing User: | Ardelia Nur Fauziyah Putri |
| Date Deposited: | 07 Nov 2025 03:35 |
| Last Modified: | 07 Nov 2025 03:35 |
| URI: | http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/15161 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
