HERWANTO, YOKO TEDDY (2014) PERANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA DENGAN MOST (MAYNARD OPERATION SEQUENCE TECHNIQUE) DAN SIMULASI PADA PROSES PRODUKSI DI UD. SONGKOK MUSLIM. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (10kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (37kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (407kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (42kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (622kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (110kB) | Preview |
|
|
Text
BAB VI.pdf Download (13kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (13kB) | Preview |
Abstract
Suatu pekerjaan akan dikatakan diselesaikan secara efisien apabila waktu penyelesaiannya berlangsung paling singkat. Ukuran sukses dari suatu sistem produksi dalam industri biasanya dinyatakan dalam bentuk besarnya produktivitas atau besarnya output dan input yang dihasilkan. Pengukuran waktu baku pada saat ini dilakukan secara langsung dengan metode jam henti dan secara tidak langsung. Metode MOST (Maynard Operation Sequence Technique). Adalah metode Pengukuran waktu standard dan output standar kerja untuk mengetahui waktu kerja yang dilakukan dengan cara mengeliminasi gerakangerakan yang tidak memberi nilai tambah sehingga mempersingkat waktu pengerjaan. Kemudian dilakukan pemodelan simulasi dengan software arena untuk menetukan model yang paling optimal pada proses produksi songkok pada UD.Songkok Muslim Hasil pengukuran dengan MOST sebelum perbaikan pada proses pengemalan Output standar dengan menggunakan metode kerja lama adalah 338 unit, dan Output standar menggunakan MOST adalah 377unit . pada proses penjahitan Output standar dengan menggunakan metode kerja lama adalah 50 , dan Output Standar menggunakan MOST adalah 58 unit. pada proses pengemasan Output Standar dengan menggunakan metode kerja lama adalah 375 , dan Output Standar menggunakan MOST adalah 421 unit. Dari hasil simulasi dengan Arena. maka tingkat kesibukan untuk skenario 1 dan skenario 2. masih terjadi ketidakseimbangan antara stasiun kerja yang satu dengan lainnya. nilai tingkat kesibukan pada skenario 2 lebih tinggi dari pada skenario 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model skenario 2 adalah model yang dapat memberikan hasil yang lebih optimal.
Item Type: | Thesis (undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Engineering > Industrial Engineering Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Industrial Engineering Study Program |
Depositing User: | tri risdianto saifullah |
Date Deposited: | 01 Jul 2019 09:31 |
Last Modified: | 01 Jul 2019 09:31 |
URI: | http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/1520 |
Actions (login required)
View Item |