USULAN METODE SIX SIGMA UNTUK MENGURANGI DEFECT PADA PROSES PRODUKSI FINGER JOINT (Studi Kasus : PT. Anugerah Putra Sanjaya)

Rasyid, Muhammad Danny (2018) USULAN METODE SIX SIGMA UNTUK MENGURANGI DEFECT PADA PROSES PRODUKSI FINGER JOINT (Studi Kasus : PT. Anugerah Putra Sanjaya). undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.

[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (76kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (210kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (240kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (96kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (549kB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (121kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (76kB) | Preview

Abstract

Kualitas merupakan pemenuhan kebutuhan dan harapan pelanggan atau bahkan dapat melebihi kebutuhan dan harapan dari pelanggan tersebut. Setiap perusahaan perlu meningkatkan kualitas baik produk maupun proses yang ada. Six sigma adalah sebuah system yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan, dan memaksimalkan sukses bisnis. PT. Anugerah Putra Sanjaya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur olahan kayu. Perusahaan ini memproduksi bahan olahan kayu yang menggunakan bahan baku utama berupa kayu merbau, kemudian diolah menjadi berberapa produk diantaranya produk Merbau e2e, Merbau e4e, dan Finger Joint laminating. Fokus pengamatan pada penelitian ini adalah pada produk Finger Joint Laminating. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi jenis – jenis defect pada produk. Pada tahapan pengerjaan digunakan siklus six sigma yaitu Define, Measure, Analyze, Improve. (DMAI). Metode yang digunakan dalam pendekatan konsep six sigma adalah metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) sebagai metode untuk menentukan nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi sehingga nantinya dapat dilakukan suatu improve yang berkelanjutan. Hasil dalam penelitian ini adalah diketahuinya 3 jenis defect yang terjadi pada produk Finger Joint Laminating yaitu sambungan renggang yang memiliki prosentase 50%, pecah memiliki prosentase 35% dan warna tidak sama memiliki prosentase sebesar 15%. Lalu diketahui juga akar penyebab (Cause) kritis. Dan yang terakhir adalah didapatkannya alternativ solusi yang terbaik, sehingga dapat menjadi perbaikan untuk mengatasi cacat produksi.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Subjects: Engineering > Industrial Engineering
Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Industrial Engineering Study Program
Depositing User: Shandy Rahma Ramadhan, S.IIP
Date Deposited: 19 Oct 2018 00:26
Last Modified: 08 Mar 2019 03:01
URI: http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/334

Actions (login required)

View Item View Item