PENGARUH APLIKASI DOSIS TEH KOMPOS DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum Frutescens L.) VARIETAS LOKAL

FITRIYAH, DZURIYATUL (2014) PENGARUH APLIKASI DOSIS TEH KOMPOS DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum Frutescens L.) VARIETAS LOKAL. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (70kB)
[img] Text
13.BAB I.pdf

Download (31kB)
[img] Text
14.BAB II.pdf

Download (175kB)
[img] Text
15.BAB III.pdf

Download (175kB)
[img] Text
16. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (240kB)
[img] Text
17.BAB V.pdf

Download (25kB)
Official URL: http://digilib.umg.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=rea...

Abstract

Penggunaan bahan kimia sintetis secara berlebihan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, tanaman, kesuburan tanah dan kesehatan. Salah satu alternatif untuk memperbaiki dampak negatif dari penggunaan bahan kimia tersebut, maka ditambahkan bahan organik cair berupa pupuk teh kompos. Penelitian dilakukan di lahan, di Desa Paciran, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan pada bulan Maret sampai Mei 2013. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua perlakuan yang masing – masing perlakuan merupakan kombinasi dosis teh kompos dengan pupuk NPK. Diperoleh 6 interaksi perlakuan yaitu 33 ml teh kompos + tanpa pupuk NPK (M1A0), 45 ml dosis teh kompos + tanpa pupuk NPK (M2A0), 56 ml dosis teh kompos + tanpa pupuk NPK (M3A0), 33 ml dosis teh kompos + 15,75 phonska + 7,8 mutiara (M1A1), 45 ml dosis teh kompos + 15,75 phonska + 7,8 mutiara (M2A1), 56 ml dosis teh kompos + 15,75 phonska + 7,8 mutiara (M3A1). Perlakuan interaksi diulang tiga kali sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan 6 kali secara non destruktif dan destruktif pada umur 56 hst dan 84 hst. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata curah hujan selama bulan Maret – Mei 119 mm/bulan. Curah hujan saat penelitian tergolong tinggi, sedangkan tanaman cabai rawit menghendaki curah hujan dengan rata – rata 50 – 104 mm/bulan. Sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik atau normal dan memicu tumbuhnya pernyakit pada tanaman cabai rawit. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk teh kompos tidak berbeda nyata pada semua parameter pengamatan tanaman cabai rawit. Pemberian pupuk NPK pada perlakuan M2A0 (45 ml teh kompos + tanpa NPK) memberikan perbedaan yang nyata pada parameter pengamatan tinggi tanaman umur 14 hst, 28 hst dan 42 hst, jumlah daun umur 14 hst, 28 hst, 42 hst dan 56 hst, jumlah bunga umur 42 hst. Kombinasi antar kedua perlakuan tersebut tidak menunjukkan adanya interaksi. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan budidaya tanaman cabai rawit di Desa Paciran Lamongan dilakukan tidak saat musim penghujan, adanya pengujian pupuk organik cair yang akan digunakan, dan pemberian teh kompos pada fase – fase kritis tanaman.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Subjects: Agriculture
Agriculture > Agrotechnology
Divisions: Faculty of Agriculture > Agrotechnology Study Program
Depositing User: tri risdianto saifullah
Date Deposited: 28 Jun 2019 08:24
Last Modified: 28 Jun 2019 08:24
URI: http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/1460

Actions (login required)

View Item View Item