Yaqin, Ainul (2018) ANALISA KINERJA MESIN INJECTION MOLDING DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EEFECTIVENESS (OEE) DAN FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS (FMEA) (STUDI KASUS : PT KENCANA AGUNG SUKSES). undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.
|
Text
Abstrak.pdf Download (16kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (60kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (681kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (59kB) | Preview |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text
bab 5.pdf Download (251kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 6.pdf Download (72kB) | Preview |
Abstract
PT. Kencana Agung Sukses merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan alat-alat elektronik kebutuhan rumah tangga dengan brand Miyako. Salah satu mesin yang digunakan dalam proses produksi di PT. Kencana Agung Sukses adalah mesin Injection Molding. Dari semua mesin Injection Molding yang ada pada divisi Injection, mesin Injection Molding 260 Ton-D, 260 Ton-E dan 260 Ton-N yang paling besar jumlah downtime nya. Downtime mesin yang besar berdampak pada tingkat produktivitas kegiatan produksi. Oleh karena itu digunakan metode OEE untuk mengetahui efektivitas mesin Injection Molding. Hasil perhitungan OEE menunjukkan bahwa nilai availability mesin Injection Molding 260 Ton-D, 260 Ton-E dan 260 Ton-N berturut-turut adalah 83,44%, 82,14% dan 85,42%. Untuk nilai Perfomance Efficiency mesin Injection Molding 260 Ton-D, 260 Ton-E dan 260 Ton-N berturut-turut adalah 74,55%, 68,15% dan 79,69%. Untuk nilai rate of quality product mesin Injection Molding 260 Ton-D, 260 Ton-E dan 260 Ton-N berturut-turut adalah 96,13%, 96,39% dan 95,62%. Sehingga nilai OEE mesin Injection Molding 260 Ton-D, 260 Ton-E dan 260 Ton-N berturut-turut adalah 59,71%, 54,15% dan 65,09%. Nilai OEE tersebut belum memenuhi standar OEE kelas dunia yaitu 85%. Dan dari perhitungan six big losses diketahui losses yang memiliki kontribusi tersebar dari rendahnya nilai OEE adalah reduce speed loss dan breakdown loss. Hasil dari analisis FMEA diketahui pada reduce speed loss jenis kegagalan kecepatan mesin menurun memiliki nilai RPN tertinggi yaitu 200 dan untuk breakdown loss jenis kegagalan kerusakan mold memiliki nilai RPN tertinggi yaitu 280. Hal yang dilakukan untuk mengantisipasi rendahnya nilai OEE pada mesin Injection Molding adalah dengan membuat jadwal pergantian komponen, melakukan perawatan harian (seperti: pengisian oli, pengecekan temperature oli, cek nosel apakah mengalami kebocoran, cek tekanan mold, cek sirkulasi pendingin cetakan, cek tekanan pompa hidrolik, cek tekanan highpress clamp dan cek kondisi mold), mingguan (Seperti: melakukan pergantian oli, pembersihan tangki oli, pembersihan clamping cylinder, pengencangan baut-baut selang) dan bulanan (Seperti: melakukan pembongkaran barrel dan nosel untuk mengecek kondisi part dan komponen, melakukan overhoul, pembersihan colling tower, pembersihan chiller dan pembersihan heat exchanger) pada mesin, menerapkan autonomous maintenance dan rutin melakukan check mold setiap bulannya dan melakukan repair mold jika kondisi mold sudah mengalami sedikit kerusakan.
Item Type: | Thesis (undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Engineering > Industrial Engineering Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Industrial Engineering Study Program |
Depositing User: | Shandy Rahma Ramadhan, S.IIP |
Date Deposited: | 18 Oct 2018 00:37 |
Last Modified: | 08 Mar 2019 03:08 |
URI: | http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/323 |
Actions (login required)
View Item |