ANALISIS PENYEBAB KECACATAN PRODUK STAINLESS STEEL GRADE 430 BA PADA MESIN BRIGHT ANNEALING LINE (BAL) DENGAN MENGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DAN FAILURE MODE and EFFECT ANALYSIS(Studi kasus : PT. Jindal Stainless Indonesia)

Kurniawan, A. Irfan (2019) ANALISIS PENYEBAB KECACATAN PRODUK STAINLESS STEEL GRADE 430 BA PADA MESIN BRIGHT ANNEALING LINE (BAL) DENGAN MENGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DAN FAILURE MODE and EFFECT ANALYSIS(Studi kasus : PT. Jindal Stainless Indonesia). undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.

[img] Text
ABSTRAK TA.pdf

Download (7kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (558kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (456kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (176kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (555kB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (176kB)
[img] Text
BAB 6.pdf

Download (15kB)

Abstract

Perkembangan industri semakin pesat dari tahun ke tahun, perkembangan ini berasal dari banyaknya barang atau hasil produk yang semakin diminati dipasaran sehingga perusahaan harus semakin meningkatkan hasil produksi baik dari segi mutu, jenis, dan kualitas. Salah satu industri yang diminati manfaatnya adalah produk Stainless. Hal ini disebabkan material Stainless memiliki sifat ketahanan terhadap korosif. PT. Jindal Stainless Indonesia merupakan industri manufaktur yang dalam proses produksinya masih mengalami kecacatan lebih dari batas toleransi yang sudah ditetapkan oleh perusahaan sebesar 10% dari total produksi. Dalam proses produksi dalam 5 bulan terahir yaitu bulan Agustus 12,25%, September 3,66%, Oktober 19,51%, November 13,83%, Desember 11,90%. Dalam penelitian ini menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengidentifikasi kecacatan produk berdasarkan proses produksi saat ini. Selanjutnya metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi kegagalan, efek kegagalan, penyebab kegagalan, mode, deteksi dan menentukan ranting Severity (S), Occurance (O), Detection (D) pada Risk Priority Number (RPN).Berdasarkan hasil dari penilaian Risk Priority Number (RPN) didapatkan kegagalan Scracht yang menjadi prioritas pertama dengan nilai RPN 378, kedua Dark butek dengan nilai RPN 336, ketiga Over Heat dengan nilai RPN 294, keempat Gloss turun dengan nilai RPN 252, kelima Yellowise dengan nilai RPN 216. Usulan perbaikan untuk mengatasi kecacatan antara lain membuat atau menetapkan SOP pemakaian mesin saat proses produksi, melakukan uji kualitas material Stainless yang akan diproduksi, melakukan pembersihan area mesin dan

Item Type: Thesis (undergraduate)
Uncontrolled Keywords: ault Tree Analysis (FTA), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Risk Priority Number.
Subjects: Engineering > Industrial Engineering
Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Industrial Engineering Study Program
Depositing User: tri risdianto saifullah
Date Deposited: 02 Dec 2019 11:49
Last Modified: 02 Dec 2019 11:49
URI: http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/3396

Actions (login required)

View Item View Item