Pengaruh Model Budidaya Integrasi Padi Bebek Serta Azolla terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.

Nafisah, Dzarrotun (2018) Pengaruh Model Budidaya Integrasi Padi Bebek Serta Azolla terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (31kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (172kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (466kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (826kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (748kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (87kB)

Abstract

Lahan tadah hujan berpotensi digunakan sebagai areal peningkatan produksi padi. Kendala utama pada lahan tadah hujan adalah produktivitas lahan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan lahan irigasi, sehingga perlu menerapkan inovasi dalam meningkatkan hasil produksi padi. Model budidaya pertanian terpadu dapat manambah keragaman agro-ekosistem sawah yang terdiri dari (padi, bebek, kompos dan azolla). Tujuan dari penelitian adalah terdapat interaksi nyata antara pemberian jenis pupuk dengan model budidaya integrasi padi dan bebek serta azolla terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi di lahan sawah tadah hujan. Percobaan dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2017 di Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Bahan yang digunakan: padi, kompos kotoran bebek, azolla, bebek, dan pupuk NPK. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok petak terbagi (Split Plot) petak utama (PU) Jenis pupuk terdiri dari: Dosis rekomendasi petani (DRP) (N0), kompos kotoran bebek 3,8 t/ha (N1), dan kompos azolla 1,3 t/ha (N2). Sedangkan pada anak petak (AP) model budidaya padi terdiri dari: model budidaya monokultur (P0) dan model budidaya integrasi padi-bebek (P1) terdapat 6 kombinasi perlakuan, masing masing diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman padi dengan perlakuan model budidaya dan jenis pupuk tidak berbeda nyata pada variabel jumlah anakan dan berbeda nyata tertinggi pada perlakuan budidaya integrasi padi-bebek di variabel tinggi tanaman umur 48 hari setelah tanam. Interaksi model budidaya azolla, padi dan bebek menghasilkan beda nyata tertinggi pada jumlah anakan produktif. Model budidaya padi-bebek menunjukkan beda nyata tertinggi pada bobot gabah kering panen (GKP) dan bobot gabah kering giling (GKG) (t/ha), kenaikan rata rata bobot GKP dan GKG dengan model budidaya integrasi padi-bebek terhadap budidaya monokultur yaitu 20 %. Sedangkan untuk jumlah malai, jumlah bulir per malai, bobot 100 biji, prosentase gabah hampa dan prosentase gabah isi tidak menunjukkan perbedaan nyata.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Subjects: Agriculture
Divisions: Faculty of Agriculture > Agrotechnology Study Program
Depositing User: Shandy Rahma Ramadhan, S.IIP
Date Deposited: 25 Oct 2018 09:52
Last Modified: 08 Mar 2019 01:11
URI: http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/426

Actions (login required)

View Item View Item