Pengaruh Kavitasi Terhadap Kerusakan Pompa Sentrifugal Tipe 6/4 E-AH Dan 4/3 EE-HH Di PT Antam UBPE Pongkor

Anjasmara, Winastika Sawung Pandan (2025) Pengaruh Kavitasi Terhadap Kerusakan Pompa Sentrifugal Tipe 6/4 E-AH Dan 4/3 EE-HH Di PT Antam UBPE Pongkor. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.

[img] Text
New halaman keaslian.pdf

Download (840kB)
[img] Text
New cover.pdf

Download (512kB)
[img] Text
New cover ttd.pdf

Download (716kB)
[img] Text
New halaman pernyataan.pdf

Download (853kB)
[img] Text
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (500kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (293kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (697kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (281kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (259kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (220kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Pada proses pengolahan bijih emas di PT Antam UBPE Pongkor, pompa Warman tipe 6/4 E-AH dan 4/3 EE-HH sering mengalami kavitasi, yang menyebabkan kerusakan dan penggantian komponen pompa lebih cepat. Hal ini mempengaruhi efisiensi operasional, menambah biaya perawatan, dan mengganggu kelancaran produksi. Observasi dilakukan pada pihak perusahaan untuk melakukan perhitungan perbandingan nilai NPSHA dan nilai NPSHR, guna memastikan kecocokan antara kedua pompa dan mencegah terjadinya kavitasi pada sistem pompa. Selanjutnya, metode FMEA digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan untuk menemukan kemungkinan kegagalan, mengevaluasi dampaknya, dan menentukan langkah-langkah pencegahan guna meningkatkan kinerja dan keselamatan operasional. Hasil perhitungan menunjukkan pompa tipe 6/4 E-AH plant 1 memiliki NPSHA 7,2 m dan NPSHR sebesar 8 m, serta pompa tipe 6/4 E�AH plant 2 memiliki NPSHA 7,3 m dan NPSHR 8 m. Sementara itu, pompa tipe 4/3 EE-HH plant 1 dan plant 2 masing-masing memiliki NPSHA sebesar 7,5 m dan NPSHR 5 m. Pompa tipe 6/4 E-AH di plant 1 dan 2 mengalami kavitasi karena NPSHA lebih kecil dari NPSHR, sedangkan pompa tipe 4/3 EE-HH tidak mengalami kavitasi karena NPSHA lebih besar dari NPSHR. Kavitasi menyebabkan kerusakan komponen pompa dan menurunkan kinerjanya. Pendekatan FMEA menunjukkan impeller dengan RPN tertinggi 336 membutuhkan perawatan prediktif, sementara plate frame RPN 294 dan volute liner RPN 210 memerlukan perawatan preventif, dan bearing dengan RPN terkecil 120 membutuhkan perawatan korektif. Pencegahan kavitasi dapat dilakukan dengan mendesain ulang perpipaan, memperhatikan ukuran pipa, kecepatan aliran, dan tekanan untuk meningkatkan efisiensi sistem

Item Type: Thesis (undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Pompa, Sentrifugal, Kavitasi, FMEA.
Subjects: Engineering > Machine Engineering
Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Machine Engineering Study Program
Depositing User: Winastika Sawung Pandan Anjasmara
Date Deposited: 27 Nov 2025 02:46
Last Modified: 27 Nov 2025 02:46
URI: http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/14103

Actions (login required)

View Item View Item