PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MAINAN MELALUI PENDEKATAN METODE SIX SIGMA PT LANGGENG BUANA JAYA.

Putra, Dwi Pramana (2021) PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MAINAN MELALUI PENDEKATAN METODE SIX SIGMA PT LANGGENG BUANA JAYA. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.

[img]
Preview
Text
Halamanan Pernyataan Orisinalitas.pdf

Download (213kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Halaman Pengesahan.pdf

Download (299kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Halaman Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah.pdf

Download (409kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Halaman Judul.pdf

Download (730kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (195kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (493kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (197kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (830kB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (77kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (186kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Salah satu masalah pokok yang terjadi pada perusahaan PT. Langgeng Buana Jaya adalah mengenai kualitas produk yang banyak menghasilkan produk cacat pada setiap produksinya yang belum mencapai tingkat zero defect. Cacat pada produk mainan terdiri dari 3 kategori yaitu cacat jahitan, cacat goresan dan cacat warna. Apabila hal ini terjadi secara terus menerus dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan. Adanya permasalah tersebut maka peneliti ini mencoba memberikan solusi melalui metode six sigma. Six sigma merupakan salah satu metode perbaikan kualitas berbasis statistik yang memerlukan disiplin tinggi dengan mengeleminasi sumber masalah utama menggunakan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control). Hasil pengukuran data yang diperoleh dari CTQ (Critical to Quality) berdasarkan diagram pareto dapat dilihat bahwa 74% tingkat kecacatan produk mainan terdapat pada jenis cacat jahitan, 20% tingkat kecacatan pada jenis cacat goresan, 6% tingkat kecacatan pada jenis cacat warna. Tingkat sigma adalah 3,7 sigma, yang artinya belum mencapai tingkat six sigma dikarenakan masih tingginya produk cacat. Kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi cacat produk menggunakan fishbone diagram dan melakukan perbaikan menggunakan 5W+1H (why, what, where, when, who, dan how). Terakhir yaitu melakukan pengontrolan kembali 1 bulan setelah penelitian dengan mengukur jumlah kecacatan produk dan jumlah hasil produk. Kata kunci: Six Sigma, DMAIC, fishbone diagram, 5W+1H.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Six Sigma, DMAIC, fishbone diagram, 5W+1H.
Subjects: Economic And Business
Economic And Business > Management
Divisions: Faculty of Economic and Business > Management Study Program
Depositing User: Dwi Pramana Putra
Date Deposited: 27 Sep 2021 05:22
Last Modified: 27 Sep 2021 05:22
URI: http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/5262

Actions (login required)

View Item View Item