Identifikasi Risiko Pada Proses Produksi Busana Muslim Di Bonassa Collection Dengan Manajemen Risiko (STUDI KASUS UKM BONASSA COLLECTION)

NUGROHO, ADI KARTIKO FUJI (2018) Identifikasi Risiko Pada Proses Produksi Busana Muslim Di Bonassa Collection Dengan Manajemen Risiko (STUDI KASUS UKM BONASSA COLLECTION). undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.

[img] Text
ABSTRACT (1)inggirs.pdf

Download (13kB)
[img] Text
bab 1 ok.pdf

Download (278kB)
[img] Text
BAB 2 tabel.pdf

Download (76kB)
[img] Text
BAB 2-1.pdf

Download (485kB)
[img] Text
Bab 3 OK.pdf

Download (173kB)
[img] Text
bab 4 OK.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Bab 5 OK.pdf

Download (267kB)
[img] Text
Bab 6 ok.pdf

Download (111kB)

Abstract

Industri konveksi di Indonesia tumbuh dengan pesat dan menimbulkan persaingan yang sangat ketat. Ketatnya persaingan bisnis konveksi terjadi karena sifat usaha konveksi yang sangat mudah dalam memulai bisnis ini dan permintaan pelanggan yang cukup besar, sehingga banyak pelaku usaha konveksi bersaing cukup ketat dalam memenuhi kebutuhan pasar. Memahami lingkup bisnis konveksi berarti memahami pengelolaan yang terkait dengan produktivitas. Termasuk risiko yang akan dihadapi oleh pelaku usaha. Maka harus ada manajemen risiko untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan dalam sistem produksi. Manajemen risiko pada dasarnya adalah rangkaian proses yang dilakukan untuk meminimalisasi tingkat risiko yang dihadapi sampai pada batas yang dapat diterima. Pada penelitian ini, dilakukan pendekatan risk management dan fishbone diagram untuk mengidentifikasi faktor utama penyebab kegagalan lini produksi. Tujuan dari risk management adalah penetapan konteks risiko, identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko dan perlakuan risiko. Failure mode effect analysis (FMEA) merupakan salah satu penerapan risk management dengan ukuran severity, occurance & detection. Dari hasil severity, occurance & detection dihitung risk priority number (RPN) untuk dilakukan eliminasi penyebab risiko berdasarkan RPN tertinggi. Selanjutnya risiko dengan RPN tertinggi dilakukan perlakuan risiko usulan yang akan dilakukan perbaikan agar terjadinya kegagalan di lini produksi dapat diminimalkan. Berdasarkan pengolahan data menggunakan pendekatan risk management ditentukannya 32 penyebab risiko utama dari semua lini produksi sedangkan penyebab risiko dengan ranking yang tertinggi dengan menggunakan skala AS/NZS 4360:2004 ada 3 penyebab risiko yang tertinggi dan harus segera dilakukan tidakan. Pada penyebab risiko alat setrika uap dengan ranking extreme risk yang mempunyai score risiko 64. Perlakuan risiko kondisi awal Melakukan perbaikan mesin setrika uap yang mengalami kerusakan, sedangkan perlakuan risiko usulan adalah membuat jadwal dan pengecekan mesin secara berkala agar kerusakan mesin dapat di minimalisir, begitu pula dengan perlakuan risiko lainnya.

Item Type: Thesis (undergraduate)
Subjects: Engineering > Industrial Engineering
Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Industrial Engineering Study Program
Depositing User: Shandy Rahma Ramadhan, S.IIP
Date Deposited: 06 Nov 2018 12:42
Last Modified: 08 Mar 2019 02:55
URI: http://eprints.umg.ac.id/id/eprint/610

Actions (login required)

View Item View Item